Pages

Selasa, 28 Oktober 2014

Summary dan Termination

SUMMARY DAN TERMINATION
Keterampilan
Definisi
Tujuan
Modalita
Contoh Aplikasi
Summary (ringkasan atau kesimpulan)
1.   Keterampilan konselor untuk menyimpulkan atau meringkas mengenai apa yang telah dikemukakan klien pada proses komunikasi konseling
2.   proses memadukan beberapa ide dan perasaan dalam satu pernyataan pada akhir suatu proses wawancara konseling.
1.      Membantu klien dan konselor dalam menggabung bagian-bagian yang telah dibicarakan
2.      Mengklarifikasi dan memfokuskan sejumlah ide yang bertebaran
3.      Mmembantu klien menyadari kemajuan yang telah dicapainya, membantu mengakhiri proses wawancara konseling.
4.      Memberi keyakinan kepada klien bahwa konselor meresapi pesan klien.
Summary bagian: untuk sementara ini…, sampai saat ini…, sejauh ini…, selama ini…
Summary akhir/keseluruhan: sebagai kesimpulan akhir…, sebagai puncak pembicaraan kita…, sebagai penutup pembicaraan kita…, dari awal hingga akhir pembicaraan kita…
Summary bagian:
Konselor: “Sampai saat ini dari pembicaraan yang telah kita lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kita telah membahas masalah mengenai hubungan anda dengan pacar anda . Jadi sekarang marilah kita cari cara-cara yang dapat membantu Anda untuk mengatasi masalah tersebut”.
Summary akhir:
Konselor: “Dari awal hingga akhir pembicaraan kita, Anda berbicara mengenai masalah pacar anda yang tidak kunjung selesai malah menganggu belajar anda . Oleh sebab itu, mulai besok Anda dapat belajar dengan menggunakan beberapa cara efektif yang tadi telah kita bicarakan”.


Termination (pengakhiran)
Keterampilan konselor untuk mengakhiri komunikasi konseling, baik untuk dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya maupun mengakhiri karena komunikasi konseling benar-benar berakhir.
Memiliki peta kognitif perjalanan konseling, yaitu apa dan bagaimana tahap-tahap yang telah dilalui dan apa yang merupakan tahap konseling mendatang, mencapai pemahaman antara konselor dan konseli mengenai apa yang telah berhasil dicapai bersama dalam konseling, mengkomunikasikan keperluan penyesuaian konseli terhadap pengambilan tanggungjawabnya seusai proses konseling, memelihara persepsi yang pantas pada konseli tentang penerimaan dan pemahaman konselor.

1.    Baik, waktu telah menunjukkan…sesuai dengan kesepakatan…
2.     tidak terasa sudah…menit, sesuai dengan apa yang sudah kita sepakati…
3.    Non verbal: melihat jam, melihat kondisi klien, menata buku, dan lain-lain.
Konselor: “Tdak terasa sudah 45menit, sesuai dengan apa yang sudah kita sepakat tadi bahwa pertemuan ini hanya 45 menit, maka marilah kita akhiri pertemuan ini dan dapat dilanjutkan minggu depan.




Klarifikasi dan Interpretasi

Klarisifaksi dan interpretation

Keterampilan
Definisi
Tujuan
Modalita
Contoh Aplikasi
Clarification 
Keterampilan konselor untuk mengungkapkan kembali isi pernyataan klien dengan menggunakan kata-kata baru dan segar.
1.      Mendorong klien untuk melakukan elaborasi
2.      Memeriksa ketepatan apa yang didengar konselor terhadap pesan-pesan klien
3.      Memperjelas pesan-pesan yang samar atau
membingungkan.

1.      Pada dasarnya…
2.      Pada intinya…
3.      Pada prinsipnya…
4.      Dengan kata lain….
Klien: “ Bu,  saya dijodohkan orang tua saya dengan laki-laki tetangga saya bu padahal saya sudah pernah bicara dengan ibu saya kalau saya trauma dengan orang desa seperti mantan saya itu?”.
Konselor: “ Pada intinya anda beranggapan bahwa laki-laki yang akan dijodohkan dengan anda itu sama dengan mantan pacar anda? “

Interpretasi (penafsiran)
Ada 3 jenisnya :
Ø  Interprtasi ganda
Ø  Interpretasi tunggal
Ø  Interpretasi Informasi
Keterampilan konselor dimana berarti atau karena tingkah laku klien ditafsirkan atau diduga dan dimengerti dengan dikomunikasikan pada klien.
Dari 3 jenis :
Ø  Interpretasi ganda : dilihat dari non verbal dan perkataan
Ø  Interpretasi tunggal : dilihat dari non verbal saja
Ø  Interpretasi informasi : dilihat dari pernyataannya.
Membantu klien agar lebih memahami diri sendiri bilamana klien bersedia mempertimbangkannya dengan pikiran terbuka.
1.      Interpretasi ganda :
·         Dilihat dari perilaku dan perkataan anda, sepertinya …..
2.      Interpretasi tunggal :
·         Sepertinya anda…
3.      Interpretasi informasi :
·         Dari pernyataan anda tadi anda menyebutkan …
·         Apakah anda bermaksud..
Interpretasi ganda :
Klien : “ saya ingin bercerita bu tentang pacar saya, dia baik sekali dari sikapnya bu selalu mengingatkan saya untuk selalu solat, mengaji. (sambil menunduk)
Konselor : “Dilihat dari perilaku dan perkataan anda, sepertinya anda kecewa dengan pacar anda?”
Interpretasi tunggal :
Klien : ( menangis dan menunduk)
Konselor : “ sepertinya anda sedang kecewa dan sedih ya? “
Interpretasi Informasi :
Klien : “ Saya ini sering gugup bu didepan kelas kalau disuruh maju, tapi kemarin teman saya malah fatal bu didepan kelas suruh berpidato malah ngompol “
Konselor : “ Anda mengatakan bahwa anda sering gugup kettika disuruh maju, lalu anda juga menceritakan bahwa teman anda lebih parah lagi yaitu mengompol didepan kelas. Apakah anda bermaksud bahwa ada yang lebih parah dari anda ketika maju di depan kelas? “

Konfrontasi

KONFRONTASI
No.
Jenis
Definisi
Tujuan
Modalita
Aplikasi
1.
Konfrontasi
Konfrontasi adalah keterampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor untuk menunjukkan adanya kesenjangan, diskrepansi atau inkongruensi dalam diri klien dan kemudian konselor mengumpan balikkan kepada klien.
1. Menyadarkan klien akan adanya kesenjangan-kesenjangan, perbedaan-perbedaan dalam pemikiran dan tingkah lakunya
2. Agar calon konselor mempunyai daya kritis terhadap factor diskrepansi atau inkonsistensi dari diri klien
3. Agar calon konselor mampu membuat kalimat-kalimat konfrontasi yang baik
4. untuk membuat orang agar meng-ubah pertahanan yang telah di-bangun & untuk meningkatkan komunikasi terus terang

a. Kata-kata pem-buka
b. Tadi Anda mengatakan bahwa...sementara....
c. Tadi Anda berkata bahwa.....tetapi....
d. Semula Anda berkata bahwa......, belakangan.....
e. Awalnya Anda mengatakan......., terakhir.....



Contoh 1:  Antara pernyataan dan tingkahlaku non verbal:
Ko’r     : “Bagaimana dengan nilai ulanganmu?”
Ko’i     :“Em.. (dengan kecap) bagus sih bu (sambil muka merenung)”
Ko’r     :”Anda mengatakan bagus, tetapi suara Anda kedengarannya menurun.”

Contoh 2:  Tidak konsisten antara apa yang diinginkan dan apa yang dilakukan oleh klien:
Ko   :  “Bagaimana nilai anda tadi ?”
Koi     “Memuaskan bu (sambil mimic muka sedih)
Ko   :  “Anda sudah bisa meraih juara 1 lagi? “
Koi    : “Sudah, bu (tetap menunduk)”
Ko’r     : “Semula Anda berkata bahwa anda sudah bisa move on dari mantan pacar anda sementara  anda juga sering menangisinya ketika mau tidur. ”
Contoh 3 Antara dua pernyataan:
Ko’r     : “Apa Anda sudah bisa move on lagi?’
Ko’i     : “sudah bu, saya sudah mempunyai pacar baru tapi kadang  saya mengingatnya bu. Saya tiap mau tidur kadang masih menangisinya bu”.”
Contoh 4 Antara dua tingkah laku non verbal:
Ko’r     : “Apakah Anda merasa sehat setelah kehujuanan permainan sepak bola tadi?”
Ko’i     : “Iya saya merasa baik-baik saja, bu. (sambil menggigil mendekap tangannya)
Ko’r     : “Anda mengatakan merasa baik-baik saja, namun sikap Anda menunjukkan bahwa Anda sedang sakit”





Rejection and Advice

REJECTION dan advice
Keterampilan
Definisi
Tujuan
Modalita
Contoh Aplikasi
Rejection (penolakan)
Keterampilan konselor untuk melarang klien melakukan perilaku, pemikiran, dan perasaan yang akan membahayakan/merugikan dirinya atau orang lain.
1.      Untuk mengarahkan atau membatasi perilaku klien yang berbahaya.
2.      Agar klien memikirkan kembali rencana yang telh diputuskan.
3.       Mendorong klien menempuh tindakan lain sebagai pengganti tindakan yang merugikan.
4.       Mencegah klien melakukan tindakan yang merugikan dirinya.
Penolakan secara halus:
Coba pikirkan lagi…
Penolakan secara langsung:
1.      jangan…jangan Anda berbuat seperti itu,
2.      saya tidak setuju dengan rencana Anda…
Klien: “Bu, saya kan butuh pekerjaan ya. Kemarin teman saya menawari saya jualan bu tapi tidak tau itu jualan apa seperti obat-obatan bu. Dan itu tidak ada label obat resmi. Saya bingung bu, saya ambil apa tidak ya bu pekerjaan tersebut secara saya benar-benar membutuhkan pekerjaan“
Konselor: “Coba pikrikan kembali apa pekerjaan yang belum jelas itu sudah tentu halal? Iya kalau itu bisa termasuk sejenis narkoba, kalau tidak sih bisa anda ambil pekerjaan tersebut tapi kalau itu pekerjaan haram ibu sarankan jangan”.
Advice (saran atau nasehat)
Ada 3 advice :
Ø  Advice langsung
Ø  Advice Persuasif
Ø  Advice Alternatif
Keterampilan konselor untuk memberikan nasehat atau saran pada klien. Jenisnya :
1.      Advice langsung : saran/nasehat yang diberikan langsung klien berupa fakta jika klien sma sekali tidak punya informasi
2.      Advice persuasive : saran/nasehat yang diberikan konselor bilamana klien mengemukakan alasan-alasan logis dan dapat diterima rencana yang akan dilakukan
3.      Advice alternative : nasihat/saran yang diberikan konselor setelah klien mengetahui kelebihan dan kelemahan setiap alternative.
1.  Agar klien lebih jelas dan lebih pasti mengenai apa yang akan dikerjakan. (advice persuasif).
2.  Agar klien mengetahui fakta mengenai informasi yang sama sekali belum klien ketahui (advice langsung)
Agar klien mangetahui kelebihan dan kekurangan setiap alternatif pilihan (advice alternatif).
1. Advice Langsung
a. “Sebaiknya anda...”
b.“Seyogyanya...”
c.“Semestinya…”
2.Advice Persuasif
a. “Berdasarkan yang anda ceritakan…maka.....”
b. “Berdasarkan alasan Anda… maka…”
c. “Sesuai pernyataan anda… maka…”
3. Advice Alternative
a. “Mari kita bicarakan bersama…”
b. “Mari kita diskusikan bersama…”

Advice langsung
Klien: “ Bu, saya sebenarnya ingin berwirausaha tapi tidak ada modal katanya bisa pinjam di bank ya bu tapi saya tidak tau caranya. Apa ibu bisa memberi tahu caranya supaya bisa mendapat pinjaman di bank untuk modal usaha?”
Konselor : “ iya kebetulan ibu juga sering meminjam modal dari bank,  gampang saja apabila kan meminjam modal. Tapi sebaiknya anda datang kebank sendiri saja supaya lebih jelas syarat apa saja yang dibutuhkan.

Advice  persuasive :
Klien : “ Bu, saya sebenarnya merasa menajdi anak manja dikeluarga bu. Setiap bulan dikasih uang bulanan terus iya bapak, ya kakakku kadang kalau habis ditengah jalan diberi lagi. Saya merasa tidak bisa mandiri bu, saya ingin mencari uang tambahan sendiri.
Konselor : “ Berdasarkan alasan anda bahwa anda merasa menjadi anak manja dan tidak bisa mandiri maka keinginan untuk mencari uang tambahan sendiri itu merupakan ide yang bagus selagi kamu mampu. “
Advice Alternative:
Klien : “ Pak, bagaimana ini besok saya mendapatkan panggilan kerja didua tempat dengan waktu yang sama yang satu di Semarang yang satu di Jakarta. Pekerjaan itu kedua-duanya sangat saya minati pak selama ini. Saya bingung harus memilih yang man? “
Konselor : “ Baiklah, mari kita bicarakan bersama keuntungan dan kerugian apabila anda memilih perkajaan di Semarang dan di Jakarta, sehingga nanti kita temukan pilihan yang paling menguntungkan bagi anda”.